POLBANGTAN MEDAN REPOSITORY

Article


Total Result : 12
ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN LOKAL DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA
5 months ago
Gusti Setiavani (Medan, 2014)

Upaya diversifikasi pangan berbasis pangan lokal akan member

imbas terhadap ketersediaan bahan pangan lokal tersebut.

Kondisi seperti ini tentu memiliki peranan yang cukup potensi

dalam memenuhi kebutuhan dan keanekaragaman pangan

masyarakat khususnya di Sumatera Utara. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan mengkaji ketersediaan pangan lokal di

sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dan membuat

ramalan ketersediaan komoditi tersebut selama sepuluh tahun ke

depan. Penelitian ini dilaksanakan di sepuluh kabupaten/kota

yang ada di provinsi Sumatera Utara, komoditi yang diteliti yaitu

jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

Peramalan menggunakan data time series dengan metode kuadrat

terkecil. Hasil penelitian menunjukan Ketersediaan beberapa

sumber pangan lokal di sepuluh kabupaten/kota sampel penelitian

masih cukup memadai untuk jagung, ubi kayu dan ubi jalar.

Produksi sumber pangan lokal erat kaitannya dengan animo

petani dalam budidaya komoditi tersebut dan keberadaan pasar

yang akan menyerap hasil panen komoditi tersebut. Rendahnya

produksi kacang tanah, kacang hijau dan kedele akan berpengaruh

terhadap ketersediaan sumber pangan tersebut. Produksi jagung,

ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau diramal akan mengalami

peningkatan sepuluh tahun ke depan, sementara produksi ubi kayu,

kedele, diramal akan menurun sepuluh tahun ke depan. Dengan

produksi jagung, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau yang

meningkat dapat menjamin ketersediaan bahan baku bagi

diversifikasi pangan. Semakin menurunnya produksi ubi kayu,

kedele di Provinsi Sumatera Utara dapat menganggu

2023-11-29 06:11:08 admin@polbangtanmedan.ac.id
KAJIAN METODE PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA STPP MEDAN
5 months ago
Merlyn Mariana (Medan, 2014)

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan

merupakan sekolah tinggi kedinasan Diploma IV setara dengan S1

yang melahirkan penyuluh-penyuluh yang handal dibidangnya.

STPP Medan menerima mahasiswa baru yang diutamakan dari

dinas penyuluhan atau pertanian yang berstatus Pegawai Negeri

Sipil (PNS) atau calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tentunya

direkomendasikan dari kepala dinas atau instansi terkait. Salah

satu persyaratan untuk menjadi mahasiswa STPP Medan selain

harus berstatus PNS/CPNS juga usia maksimal 45 tahun.

Di STPP medan yang mahasiswanya dikategorikan sebagai

orang dewasa maka cendrung metode yang digunakan adalah

metode yang mampu menarik minat para peserta didik.

Pengalaman menunjukkan bahwa suatu program pendidikan dapat

mencapai efektivitas tinggi diperlukan penerapan beberapa metoda

yang digabungkan satu sama lain. Pada metoda ceramah, peserta

didik hanya mendengarkan, bicara sangat terbatas bila ada tanya

jawab. Dalam diskusi, proporsi berbicara dan mendengarkan

peserta didik dapat dikatakan seimbang. Dalam demonstran

peserta didik dapat sekaligus mendengar, melihat dan berbicara.

Dalam latihan praktis peserta didik dapat mendengar, berbicara,

melihat dan juga mengerjakan. Metode yang hanya mengandalkan

indra pendengar biasanya kurang efektif, akan lebih baik apabila

disamping mendengarkan dan berbicara ia juga dapat melihat, dan

akan lebih baik lagi apabila disamping mendengarkan, berbicara,

dan melihat ia juga dapat mengerjakan. Metode yang tepat

diterapkan di STPP Medan adalah tergantung dengan materi

penyampaian.

2023-11-29 05:11:16 admin@polbangtanmedan.ac.id
PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN BALAI PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI CENTER OF EXELLENCE (COE) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PENYULUH BP3K TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
5 months ago
Helvi Yanfika, S.P., M.E.P (Medan, 2014)

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh program pengembangan Balai Penyuluh Pertanian Sebagai Center Of Exellence (CoE) terhadap kinerja Penyuluh BP3K Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah dan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan program pengembangan Balai Penyuluh Pertanian Sebagai Center Of Exellence (CoE) terhadap peningkatan kinerja Penyuluh BP3K Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan di BP3K Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) pada penyuluh di BP3K Terbanggi Besar, Karena BP3K Terbanggi Besar Merupakan salah satu BP3K Model CoE. Penelitian dilakukan bulan Juli – Oktober 2012. Sampel dalam penelitian ini diambil secara sensus, dengan jumlah 11 Penyuluh. Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode tabulasi dan deskriptif. Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan menggunakan uji statistika non parametrik korelasi Rank Spearman (Siegel, 1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelatihan teknis dalam kategori baik, dan berhubungan dengan kinerja penyuluh analisis hubungan antara variabel cyber extantion tidak berhubungan dengan kinerja penyuluhan, dan dalam kategori rendah.

2023-11-29 05:11:10 admin@polbangtanmedan.ac.id
Peer Review Analysis of Land Conversion and Fuction of Rice Production Increase Efforts Padangsidempuan City, North Sumatra
1 year ago
Nurliana Harahap (Medan, 2018)

Agricultural land conversion is caused by internal factors (urban growth, demography and economy); Internal factors (age, age, education level, number of dependents, dependence of land), and regulatory factors that affect growth, especially agricultural sector. The purpose of this study is to determine the factors and magnitude of the influence of each independent variable (X) on conversion of landeconomics give influence equal to 42,5%, while internal variable (X2) that is age, age, education level, land dependence gives 38.0% value and regulation variable (X3) as much as 20.4%. The rate of land transfers in Padangsidempuan city is high, about 3% per year so that the area of rice field in 2012 is 4,145 hectares which is estimated in 2033 to live 1,616 Ha. It is expected that local government of Padangsidempuan do socialization, implication and evaluation of land use change in Padangs (Y). This research used survey method conducted in September 2017 until December 2017 to 45 farmers of respondents in six sub-districts in Padangsidempuan City, namely Padangsidempuan (Ps) Utara; Ps. Tenggara; Ps. Selatan; Ps. Batunadua; Ps.Timur ; a and Ps. Angkola Julu. The data collected were analysed in combination, descriptively and regression analysis. The results showed independent variables (X) influence the significance of the variable Y with the value of F (2.45) = 4.714, p <0.05). Furthermore, there are real influence from each variable, that is: external variable (X1) consist of urban growth, demography and idempuan City, Northof Sumatera. 

2022-10-11 09:10:06 admin@polbangtanmedan.ac.id
Peer Review Motivasi Petani Dalam Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan di Kecamatan Puncak Sorik Marapi Utara
1 year ago
Ameilia Zuliyanti Siregar (Surakarta, 2021)

Fulfillment of food at the individual level is carried out through activities to optimize the use yards, this activity is intended to anticipate food insecurity in various regions. Utilization of yards is managed through approach of integrated agriculture of types plant, livestock and fish farming, to ensure the continuous availability of diverse foods, in order to fulfill family nutrition. The research objectives are to verify the level of farmers motivation which optimizing the utilization of their yards in Puncak Sorik Marapi District. The research uses descriptive analysis by a quantitative approach. Furthermore, the data were collected by a questionnaire instrument which it had tested for validity and reliability, using multiple linear regression and a Likert scale. The study resulted show that level farmers motivation which optimizing the use of yards in Puncak Sorik Marapi District is in the very high category, namely 80.81%, while the results of linear regression onwhich farmer motivation influenced by optimizing used yards are obtained by the following equation Y = - 0.980 + 0.136x_1-0.023x_2 + 0.432x_3 + 0.135x_4. Further tests using t-count showed that the factors that the significant effect on motivation farmers in optimizing use of their yards were farmers' perceptions (2.651), the role of extension workers (5,464), and farmer characteristics (2.894).

2022-10-11 08:10:03 admin@polbangtanmedan.ac.id
Farmers' Interest in Implementing Climate Smart Agriculture (CSA) Supports Increasing Paddy Productivity in Northern Sumatra
1 year ago
Nurliana Harahap (USA, 2022)

This study examines farmers' interest in implementing Climate Smart Agriculture (CSA) in Northern Sumatra. Climate change is one of the environmental factors that can have a negative impact on lowland rice productivity due to several abiotic factors such as rainfall, drought, flooding, temperature and solar radiation that affect rice production. The aim of this study is to examine the level of interest of lowland rice farmers in implementing CSA and to examine the factors that influence the interest of lowland rice farmers in implementing CSA in Northern Sumatra. This type of research is descriptive quantitative by testing 5 variables X (education, farming experience, characteristics of innovation, the role of government, and role extension) and Variable Y (Farmers interest). Respondents were 44 farmers and the sampling technique was Non Probability Random Sampling. Data were analyzed by Multiple Linear Regression. The result of the analysis is that the influence of variable X simultaneously is 62.3% on variable Y (farmers' interest). The influences of partial variables are X1 (14.7%), X2 (33.5%), X3 (40.6%), X4 (35.5%) and X5 (2.7%). The level of interest of farmers to the application of CSA in increasing rice production in the sub-district is 76.3% or in high category.

2022-10-11 08:10:18 admin@polbangtanmedan.ac.id
Peer Review Farmers's Interest in Implementing Climate Smart Agriculture (CSA) Supports Increasing Paddy Productivity in Northern Sumatra
1 year ago
Nurliana Harahap (USA, 2022)

This study examines farmers' interest in implementing Climate Smart Agriculture (CSA) in Northern Sumatra. Climate change is one of the environmental factors that can have a negative impact on lowland rice productivity due to several abiotic factors such as rainfall, drought, flooding, temperature and solar radiation that affect rice production. The aim of this study is to examine the level of interest of lowland rice farmers in implementing CSA and to examine the factors that influence the interest of lowland rice farmers in implementing CSA in Northern Sumatra. This type of research is descriptive quantitative by testing 5 variables X (education, farming experience, characteristics of innovation, the role of government, and role extension) and Variable Y (Farmers interest). Respondents were 44 farmers and the sampling technique was Non Probability Random Sampling. Data were analyzed by Multiple Linear Regression. The result of the analysis is that the influence of variable X simultaneously is 62.3% on variable Y (farmers' interest). The influences of partial variables are X1 (14.7%), X2 (33.5%), X3 (40.6%), X4 (35.5%) and X5 (2.7%). The level of interest of farmers to the application of CSA in increasing rice production in the sub-district is 76.3% or in high category.

2022-10-11 08:10:21 admin@polbangtanmedan.ac.id
Pemasaran Nenas Di Desa Siabal-Abal I Kecamatan Hipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara
2 years ago
Yenni Laura Butarbutar (Yogyakarta, 2020)

Nenas merupakan salah satu komoditi unggulan buah-buahan di Indonesia yang mengalami peningkatan produksi selama 3 (tiga) tahun terakhir dan semakin banyak diekspor, misalnya ke negara Argentina. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui saluran pemasaran nenas, struktur pasar dalam pemasaran nenas, biaya, marjin pemasaran, dan bagian harga jual nenas di tingkat petani (farmer’s share) serta efisien atau tidaknya saluran pemasaran nenas di daerah penelitian. Pemilihan daerah penelitian dilakukan dengan metode purposive (sengaja) di Desa Siabal-abal I, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara karena desa tersebut memiliki luas areal pertanaman dan produksi nenas paling banyak daripada desa lainnya. Metode penentuan sampel petani nenas adalah purposive sampling, yaitu 20 orang, dan metode penentuan sampel yang digunakan untuk pedagang nenas adalah metode penelusuran (snowball sampling), yaitu 15 orang. Metode analisis data dilakukan secara deskriptif, tabulasi sederhana dengan menghitung biaya, marjin pemasaran, farmer’s share, dan tingkat efisiensi pada setiap saluran pemasaran nenas di daerah penelitian. Hasil penelitian terdiri dari 1) Ada tiga saluran pemasaran nenas di daerah penelitian, 2) Struktur pasar dalam pemasaran nenas di daerah penelitian adalah pasar oligopoli, 3) Biaya pemasaran saluran I sebesar Rp 3.513,04, marjin pemasaran sebesar Rp 5.189,16, dan farmer’s share sebesar 32,46%. Pada saluran II, besarnya biaya pemasaran Rp 1.871,20, marjin pemasaran sebesar Rp 2.783,33, dan farmer’s share sebesar 46,49%. Pada saluran III, besarnya biaya pemasaran Rp 1.033,49, marjin pemasaran sebesar Rp 2.200, dan farmer’s share sebesar 53,19%. 4) Saluran pemasaran nenas di daerah penelitian efisien dimana nilai Ep pada saluran I sebesar 45,72%, Ep pada saluran II sebesar 32,83%, dan Ep pada saluran III sebesar 21,99% < 50%. 

2022-04-25 02:04:44 admin@polbangtanmedan.ac.id
Pengaruh Precooling Dan Suhu Penyimpanan Terhadap Karakteristik Fisik Pada Terong (Solanum Melongena)
2 years ago
Maya Sari (Jakarta Selatan, 2020)

Buah dan sayuran merupakan salah satu makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh karena banyak mengandung nutrisi. Sebelum sampai di tangan konsumen, buah dan sayur telah melewati beberapa proses dari on-farm hingga off-farm yaitu, budidaya, panen, pasca panen, distribusi, pengolahan, dan pasar. Mutu merupakan indikator yang penting bagi konsumen dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi. Untuk itu, dalam rangka menjaga kualitas mutu secara fisik, kimia dan biologis buah dan sayuran, perlu dilakukan penanganan pasca panen. Salah satu penanganan pasca panen yang sederhana dengan biaya kecil yaitu precooling. Precooling merupakan penanganan pasca panen dengan tujuan mengeluarkan panas yang terbawa oleh komoditas saat di panen dari lapang/kebun. Panas yang terbawa dari lapang perlu segera dikeluarkan karena bisa mempercepat terjadinya penurunan mutu buah dan sayuran. Alur proses pascapanen sampai ke konsumen yang memakan waktu yang cukup lama dikarenakan lokasi konsumen atau pasar yang jauh dari kebun/ladang, maka teknik penyimpanan saat transport perlu diperhatikan. Perlakuan lama precooling yang dilakukan yaitu 10 menit, 20 menit dan non precooling (sebagai control). Selanjutnya dilakukan variasi penyimpanan suhu, yaitu 7 0C, 15 0C dan 28 0C. Komoditas yang digunakan yaitu terong (Solanum melongena) dengan penyimpanan selama 11 hari. Karakteristik yang diamati selama penyimpanan yaitu kekerasan, susut bobot dan kadar air. Perlakuan lama precooling berpengaruh terhadap perubahan kekerasan pada terong, sementara suhu penyimpanan berpengaruh terhadap perubahan kekerasan, susut bobot dan kadar air pada terong. Perlakuan terbaik untuk mempertahankan kesegaran terong adalah dengan perlakuan precooling 20 menit dan dilanjutkan penyimpanan pada suhu 15 0C.

 

 

2022-04-18 04:04:50 admin@polbangtanmedan.ac.id
Pengaruh Kadar Nutrisi Hidroponik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Sp.)
3 years ago
Tience E. Pakpahan (Bengkulu, 2020)

Nutrisi berperan penting untuk pertumbuhan tanaman hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi nutrisi yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman sawi-sawian. Metode penelitian menggunakan Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAK) faktorial dengan tiga ulangan kemudian analisa menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada Taraf 5 %. Perlakuan jenis sayuran adalah sebagai berikut: S1 = Sawi pakchoy, S2 = Sawi samhong, S3 = Sawi pagoda, S4 = Sawi pakchoy mini. Perlakuan dengan nutrisi adalah larutan pupuk AB mix sebagai berikut: N1 = 1000 ppm, N2 = 1200 ppm, N3 = 1400 ppm, N4 = 1600 ppm, N5 = 1800 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun dan berat basah pada tanaman pagoda dan pakchoy mini tidak berbeda nyata pada konsentrasi 1000 ppm, 1200 ppm, 1400 ppm, 1600 ppm dan 1800 ppm. Tinggi tanaman, lebar daun dan berat basah tanaman pakchoy tidak berbeda nyata pada setiap konsentrasi perlakuan, namun berbeda nyata terhadap jumlah daun pada konsentrasi 1400 ppm. Sedangkan jumlah daun dan lebar daun tanaman samhong tidak berbeda nyata pada setiap konsentrasi perlakuan, tapi berbeda nyata terhadap tinggi tanaman pada konsentrasi 1600 ppm dan berbeda nyata terhadap berat basah pada konsentrasi 1400 ppmppm, 1600 ppm dan 1800 ppm. Tinggi tanaman, lebar daun dan berat basah tanaman pakchoy tidak berbeda nyata pada setiap konsentrasi perlakuan, namun berbeda nyata terhadap jumlah daun pada konsentrasi 1400 ppm. Sedangkan jumlah daun dan lebar daun tanaman samhong tidak berbeda nyata pada setiap konsentrasi perlakuan, tapi berbeda nyata terhadap tinggi tanaman pada konsentrasi 1600 ppm dan berbeda nyata terhadap berat basah pada konsentrasi 1400 ppm.

2020-10-14 01:10:13 admin@polbangtanmedan.ac.id
Respon Petani Cina Kebun Sayur Dalam Penyuluhan Pertanian Komoditi Sayuran
3 years ago
Cherly M. Butar-Butar (Bengkulu, 2020)

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan budaya baik yang merupakan rumpun asli bangsa Indonesia maupun keturunan asing yang telah menetap sejak lama di negeri ini. Salah satu contoh keturunan asing yang telah menetap lama di Indonesia adalah etnis Tionghoa atau orang Tionghoa. Didaerah Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara masih banyak orang Tionghoa yang menetap dan berprofesi sebagai petani. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui persentase respon petani Cina Kebun Sayur dalam penyuluhan pertanian komoditi sayuran di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respon petani Cina Kebun Sayur dalam penyuluhan pertanian komoditi sayuran di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Metode pengkajian ini adalah analisis deskiriptif kuantitatif, dengan multi variabel yaitu : pengetahuan, pengalaman, kebutuhan belajar, nilai-nilai budaya, atribut inovasi, saluran komunikasi, dan lingkungan sosial budaya. Berdasarkan tingkat respon petani Cina kebun sayur di Kecamatan Pantai Cermin tingkat produksi dan pendapatannya berada pada kategori yang tinggi. Dimana nilai respon petani untuk tingkat produksi berjumlah 69,52%, sedangkan nilai komponen respon petani untuk tingkat pendapatan berjumlah 71,54%. Dan secara keseluruhan tingkat nilai respon petani Cina kebun sayur di Kecamatan Pantai Cermin termasuk tinggi yaitu sebesar 70,53%. Faktor yang berpengaruh nyata pada respon petani Cina kebun sayur dalam penyuluhan pertanian komoditi sayuran di Kecamatan Pantai Cermin adalah variabel nilai-nilai budaya.

2020-10-14 01:10:44 admin@polbangtanmedan.ac.id