Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Wanitatani Dalam Pengembangan Krpl Di Kabupaten Aceh Tengah
Type | : | Paper |
Author | : | Roziansyah |
Issued Date | : | 2017 |
Publisher | : | STPP Medan |
Publication Place | : | Medan |
ISBN ISSN | : | |
Subject | : | |
Total Download | : | 361 |
Abstract
ROZIANSYAH, 01.1.3.13.0372 Jurusan Penyuluhan Pertanian, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan. Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Kelompok Wanitatani Dalam Pengembangan KRPL Di Kabupaten Aceh Tengah, dibawah bimbingan Ir. Karim Tarigan, MS dan Iman Arman, SP, MM. Penyuluhan pertanian telah berperan penting dalam peningkatan produksi pertanian di Indonesia. Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan “Model Kawasan Rumah Pangan Letari (Model KRPL)”, yaitu pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Keberhasilan suatu program pemerintah dalam bidang pertanian tidak terlepas dari peran seorang penyuluh pertanian yang dapat memberikan kontribusi bagi petani dalam menyelesaikan permasalahan pertanian. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tingkat peran penyuluh terhadap kelompok wanitatani dalam pengembangan KRPL dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peran penyuluh terhadap kelompok wanitatani dalam pengembangan KRPL. Pengkajian ini dilaksanakan Di Kabupaten Aceh Tengah di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bies, Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Pegasing mulai tanggal 03 April sampai dengan 31 Mei 2017. Pengumpulan data menggunakan metode survey dengan menyebar angket (kuisioner) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan program SPSS for windows versi 18. Hasil analisis tingkat peran penyuluh menunjukkan bahwa tingkat peran penyuluh terhadap kelompok wanitatani dalam pengembangan KRPL berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 77,94 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran penyuluh terhadap kelompok wanitatani dalam pengembangan KRPL adalah motivator, fasilitator, organisator dan komunikator, sedangkan edukator kurang berpengaruh terhadap peran penyuluh.