POLBANGTAN MEDAN REPOSITORY

Rancangan Penyuluhan Sistem Pakar Diagnosa Untuk Mengidentifikasi Penyakit Pada Tanaman Kakao Di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat

Type : Paper
Author : Arif Farhan Ikhsanul
Issued Date : 2022
Publisher : Polbangtan Medan
Publication Place : Medan
ISBN ISSN :
Subject :
Total Download : 238

Abstract

Farhan Ikhsanul Arif, NIRM (01.02.18.015). Jurusan Perkebunan Prorgam Studi Penyuluhan  Perkebunan Presisi. ”Rancangan Penyuluhan Sistem Pakar Diagnosa untuk Mengidentifikasi Penyakit pada Tanaman Kakao di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.  Tujuan dari penelitian ini adalah  mengkaji efektifitas sistem pakar diagnosa untuk mengidentifikasi penyakit pada tanaman kakao dan menyusun rancangan penyuluhan sistem pakar diagnosa untuk mengidentifikasi penyakit pada tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat pada bulan April sampai dengan Juni 2022. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu  data primer yang dikumpulkan dari kuesioner dan data sekunder yang bersumber dari literatur terdahulu, sementara metode analisis data menggunakan skala likert. Metode yang digunakan yaitu kunjungan pertemuan petani dan ceramah/ diskusi, dan untuk media yang digunakan yaitu peta singkap dan brosur. Berdasarkan dengan keadaan petani kakao di Kecamatan Gebang  yang meliputi tiga desa yaitu Desa Air Hitam, Sangga Lima dan Dogang. Dengan materi yang diberikan yaitu (1) pengenalan sistem pakar diagnosa dan (2) pengetahuan dalam penggunaan sistem pakar diagnosa berbasis android. Rata – rata  umur responden berada pada kisaran  30 – >60 tahun, pendidikan petani kakao ada yang lulusan SD, SMP dan SMA, luas lahan beragam dari 0,04 Ha – 1 Ha, dan Pendapatan mulai dari Rp. 1.000.000,00 – >Rp. 5.000.000,00. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan tugas akhir, tingkat kesesuaian dari rancangan penyuluhan yang dilakukan maka hasilnya adalah sebagai berikut untuk materi pertama sebesar  92,8% dan materi kedua sebesar 92%, metode kunjungan pertemuan petani sebesar  93,9% dan metode ceramah/ diskusi sebesar 84,5%, kemudian media peta singkap sebesar 84,8% dan media brosur sebesar 93,5%. Peningkatan pengetahuan petani terhadap materi yang diberikan sebesar  85,1%.