POLBANGTAN MEDAN REPOSITORY

Motivasi Petani Dalam Menggunaka Benih Unggul Bersertifika Padatanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineessis Jacq) Di Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan

Type : Paper
Author : MUstaidar
Issued Date : 2023
Publisher : Polbangtan Medan
Publication Place : Medan
ISBN ISSN :
Subject :
Total Download : 21

Abstract

Mustaidar, NIRM. RPL.01.02.21.296, Motivasi Pekebun dalam Menggunakan Benih Unggul Bersertifikat Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacg ) di Kecamatan Trumon Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Tingkat motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat terhadap Tanaman kelapa sawit, mengetahui hubungan factor internal (Pendidikan, pengalaman, Pendapatan, Luas Lahan, Harga Benih) dan factor eksternal (tingkat hasil produktivitas, tingkat ketahanan terhadap resiko, tingkat kesesuaian dengan budaya setempat) dengan motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacg). Peneltian ini dilaksanakan di kecamatan Trumon Timur kabupaten aceh selatan pada bula april sampai dengan juni 2023. Jumlah sampel dalam peneltian ini adalah 31 orang dari 100 populasi yang ditentukan dengan purposive sampling dari pekebun tanama kelapa sawit. Metode analisis data menggunakan skala likert dan korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacg) rendah, dengan tingkat motivasi ekonomi 75,26% dan motivasi sosiologis 76,34% dan hasil korelasi rank spearman terdapat hubungan signifikan antara Pendidikan nonformal, pengalaman, pendapatan,harga benih, tingkat hasil produktivitas, tingkat ketahanan terhadap resiko dengan motivasi ekonomi dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara luas lahan, dan tingkat kesesuaian budaya setempat dengan motivasi ekonomi sedangkan untuk motivasi sosiologis terdapat hubungan yang signifikan pengalaman. Sedangkan yang tidak terdapat hubungan signifikan dengan pendidikan nonformal, pendapatan, luas lahan, harga benih, tingkat hasil produktivitas, tingkat ketahanan terhadap resiko, tingkat kesesuaian budaya setempat.