Persepsi Pelaku Usaha Agroindustri Pengolahan Pangan Dalam Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (Cppob) Di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara
Type | : | Paper |
Author | : | Sitorus, Marhaban Guluan Sentosa |
Issued Date | : | 2024 |
Publisher | : | Polbangtan Medan |
Publication Place | : | Medan |
ISBN ISSN | : | |
Subject | : | |
Total Download | : | 49 |
Abstract
Marhaban Guluan Sentosa Sitorus, Nirm. 01.01.20.153, Persepsi Pelaku Usaha Agroindustri Pengolahan Pangan Dalam Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB). Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji (1) Bagaimana tingkat Persepsi pelaku usaha agroindustri pengolahan pangan dalam cara produksi pangan olahan yang baik (2) Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi pelaku usaha agroindustri pengolahan pangan dalam cara produksi pangan olahan yang baik (3) identifikasi terhadap bagaimana upaya yang dilakukan agroindustri pengolahan pangan dalam cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) Di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara. Pengkajian dilaksanakan Di Kota Binjai pada april hingga juni 2024. Metode pengkajian menggunakan mixed methods dengan teknik pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sedangkan data kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam kepada informan. Metode analisis data kuantitatif menggunakan skala likert melalui analisis Quartil (Q) dan regresi linier berganda sedangkan analisis data kualitatif dengan reduksi data, penyajian data yang diuji kebenarannya melalui uji kredibilitas data berdasarkan teknik triangulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil pengkajian menunjukkan tingkat persepsi pelaku usaha agroindustri pengolahan pangan dalam cara produksi pangan olahan yang baik dengan kondisi diterima. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan pada persepsi, pendidikan (X3), Modal Usaha (X5), Skala Usaha (X6) dan Pengawasan (X8). Adapun upaya yang dilakukan pelaku usaha agroindustri pengolahan pangan dalam cara produksi pangan olahan yang baik yaitu menjaga kebersihan, penggunaan teknologi dalam menjaga keamanan pangan, mengantisipasi terjadi pencemaran pada produk dan jika terjadi insiden pelanggaran keamanan, maka produk tidak akan dipasarkan.