POLBANGTAN MEDAN REPOSITORY

Student Paper


Total Result : 952
Motivasi Kinerja Karyawan Panen Dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Teh (Camellia Sinensis) Di Ptpn Iv Unit Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun
2 years ago
Nurmandariani, Fitri (Medan, 2019)

Fitri Nurmandariani, NIRM 0143150349. Motivasi Kinerja Karyawan Panen Dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Teh (Camellia sinensis) di PTPN IV Unit Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tingkat motivasi (ekonomi dan sosiologis) dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat motivasi kinerja karyawan di PTPN IV Unit Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun. Metode pengkajian ini adalah deskriptif kuantitatif dilakukan dengan observasi, wawancara menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Pelaksanaan pengkajian ini di PTPN IV Unit Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun pada bulan Maret s/d Mei 2019. Sampel ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling sebanyak 33 responden dari karyawan panen yang telah dan sedang bekerja sebagai karyawan panen teh. Sumber data meliputi data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase tingkat motivasi dalam peningkatan produktivitas teh adalah Skala Likert dengan hasil motivasi ekonomi 96.8 % pada kategori sangat tinggi dan motivasi sosiologis 97 % pada kategori sangat tinggi. Sedangkan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan tingkat motivasi kinerja karyawan panen teh digunakan analisis korelasi rank spearman. Secara parsial variabel pelatihan, tingkat keterampilan, sarana dan prasarana, dan jaminan sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi ekonomi. Dan secara parsial variabel pelatihan, tingkat keterampilan, efisiensi tenaga kerja, sarana dan prasarana, kemampuan manajerial pimpinan, dan jaminan sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap motivasi sosiologis. 

 

2022-05-27 03:05:45 admin@polbangtanmedan.ac.id
Minat Pemuda Suku Batak Dan Pemuda Suku Jawa Dalam Bidang Pertanian Di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara
2 years ago
Harahap, Annisah (Medan, 2019)

Annisah Harahap, Nirm 01.1.3.14.0380. Minat pemuda Suku Batak dan Suku Jawa dalam bidang pertanian di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi minat pemuda Suku Batak dan Suku Jawa dalam bidang pertanian, dan perbedaan minat antara pemuda Suku Batak dan Suku Jawa. Pengkajian ini dilaksanakan di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara pada bulan Maret sampai dengan Bulan Mei 2018. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner yang telah di uji validitas dan relibilitas. Metode analisis data menggunakan uji Regresi Linier Berganda dan tTes. Hasil pengkajian menunjukkan adanya perbedaan antara minat pemuda Suku Batak dan Suku Jawa dalam bidang pertanian. Secara parsial prestise/gengsi, lingkungan keluarga, memiliki pengaruh yang berbanding terbalik terhadap minat pemuda Suku Batak dan faktor status Sosial (3,246) berpengaruh yang positif terhadap minat pemuda Suku Jawa. Secara bersama-sama faktor Prestise, lingkungan keluarga, pendidikan, pengalaman, lingkungan sosial, status sosial, budaya dan teknologi memberikan kontribusi sebesar 52,7% terhadap minat pemuda Suku Batak, dan 75,8% faktor Prestise, lingkungan keluarga, pendidikan, pengalaman, lingkungan sosial, status sosial, budaya dan teknologi berpengaruh terhadap minat pemuda Suku Jawa dalam bidang pertanian

2022-05-27 02:05:16 admin@polbangtanmedan.ac.id
Motivasipetanidalampenggunaanasap Cairsebagaibahankoagulanlateks Padatanamankaret(Heveabrasiliensis) Dikecamatansirapitkabupatenlangkat (Studikasus:Kelompoktanisejagat)
2 years ago
Perdiansya, Erwin (Medan, 2019)

Erwin Perdiansyah, Nirm 01.4.3.15.0346, Motivasi Petani dalam Penggunaan Asap Cair Sebagai Bahan Koagulan Lateks Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) Di Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Kelompoktani Sejagat). Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi petani dan hubungan faktor internal dan faktor eksternal dalam penggunaan asap cair sebagai bahan koagulan lateks pada tanaman karet (Hevea brasiliensis). Pengkajian ini dilaksanakan di Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sementara metode analisis data menggunakan skala likert dan korelasi rank spearman. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat motivasi ekonomi dan sosiologis petani dalam penggunaan asap cair sebagai bahan koagulan lateks pada tanaman karet (Hevea brasiliensis) termasuk kategori tinggi dengan persentase sebesar 76 % dan77,71 %. Hasil korelasi rank spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel pendapatan dengan motivasi ekonomi, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pengalaman, luas lahan, peran penyuluh dan lingkungan masyarakat dengan motivasi ekonomi, Sementara ada hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan formal, pendapatan, dan luas lahan terhadap motivasi sosiologis, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor umur, pendidikan nonformal, pengalaman, peran penyuluh dan lingkungan masyarakatdenganmotivasisosiologis.

2022-05-27 02:05:07 admin@polbangtanmedan.ac.id
Adopsi Petani Pada Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (Ptt) Cabai Di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara
2 years ago
Juliansyah, Andrie (Medan, 2019)

Andrie Juliansyah, Nirm. 01.1.3.14.0379, Adopsi Petani Pada Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Cabai di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui tingkat adopsi petani pada komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) cabai dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi adopsi petani pada komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) cabai di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Pengkajian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada tanggal 26 Maret 2018 sampai 04 Mei 2018. Jenis pengkajian ini adalah pengkajian Deskriptif Kuantitaif. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi, dan wawancara. Sampel ditentukan dengan metode Simple Purposive Sampling jumlah sampel dalam pengkajian ini adalah 35 orang, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data diolah dengan bantuan program SPSS for Windows 18 dan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani pada komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) cabai tergolong tinggi yaitu sebesar 89,14%. Secara simultan variabel penggunaan benih/pemilihan varietas, persemaian, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen, umur, pendidikan, pendapatan, luas lahan, dan pengalaman berpengaruh yang nyata terhadap adopsi petani pada komponen teknologi PTT cabai. Sedangkan secara parsial variabel yang berpengaruh nyata terhadap adopsi petani pada komponen teknologi PTT cabai adalah luas lahan, persemaian dan pasca panen. 

2022-05-27 02:05:41 admin@polbangtanmedan.ac.id
Perilaku Petani Terhadap Pengelolaan Pelepah Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeisguineensis Jacq) Di Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat PERILAKU PETANI TERHADAP PENGELOLAAN PELEPAH PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeisguineensis Jacq) DI KECAMATAN SIRAPIT KABUPATEN LANGKAT Minat Generasi Muda Dalam Pemanfaatan Limbah Kelapa (Cocos Nucifera. L) Menjadi Cocopeat Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat
2 years ago
Dickyjunaedi (Medan, 2019)

 Dicky Junaedi, NIRM. 01.4.3.15.0344 Perilaku Petani Terhadap Pengelolaan Pelepah Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat perilaku petani dan hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan perilaku (pengetahuan dan sikap) petani terhadap pengelolaan pelepah pada tanaman kelapa sawit di Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat pada bulan Maret sampai dengan Juli 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang ditentukan dengan teknik Simpel Random Sampling dari petani yang tergabung didalam kelompoktani kelapa sawit. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan wawancara menggunakan kusioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, sementara metode analisis data menggunakan skala likert dan korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat perilaku petani (pengetahuan dan sikap) terhadap pengelolaan pelepah pada tanaman kelapa sawit sangat tinggi yaitu 82 persen. Hasil uji korelasi rank Spearman terhadap faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan pengetahuan petani terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman, kosmopolitan, luas lahan, pendapatan dan umur tanaman. Faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan sikap petani terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pengalaman dan kosmopolitan. 

 

2022-05-27 02:05:16 admin@polbangtanmedan.ac.id
Minat Petani Kakao Dalam Melakukan Fermentasi Biji Kakao Di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
2 years ago
Silaban, Christna Anggina (Medan, 2019)

Christna Anggina Silaban, Nirm 01.4.3.15.0342, Minat Petani Kakao dalam Melakukan Fermentasi Biji Kakao di Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Tujuan dari pengkajian ini adalah mengetahui tingkat minat petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani dalam melakukan fermentasi biji kakao. Pengkajian dilakukan di Kecamatan Binjai pada 25 Maret hingga 24 Mei 2019. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan skala likert dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat minat petani dalam melakukan fermentasi biji kakao berada pada kategori sedang yaitu 41,75%, sementara hasil regresi linear berganda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani diperoleh persamaan sebagai berikut Y= 29,272 + 0,229X1 + 2,128X2 - 2,196X3 - 1,468X4 + 0,414X5 + 1,144X6 + 3,160X7 + 2,282X8 - 2,036X9 - 3,963X10 +0,656X11 dan nilai Fhitung (4,131) > Ftabel (2,32) dan nilai signifikansi 0,003 < 0,05 (α) yang berarti bahwa secara bersama-sama seluruh variabel berpengaruh terhadap minat petani. Uji lanjut menggunakan thitung menunjukkan bahwa variabel pendidikan nonformal, pengalaman, interaksi penyuluh, harga jual, teknik fermentasi, dan pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai thitung > ttabel. 

 

2022-05-27 01:05:22 admin@polbangtanmedan.ac.id
Persepsi Petani Dalam Budidaya Kopi Organik Di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten SimalungunPERSEPSI PETANI DALAM BUDIDAYA KOPI ORGANIK DI KECAMATAN PEMATANG SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN
2 years ago
Irwansyah, Bambang (Medan, 2019)

BAMBANG IRWANSYAH, Nirm. 01.4.3.15.0341. Persepsi Petani Dalam Budidaya Kopi Organik Di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani dalam budidaya kopi organik di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. Medote penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dilakukan dengan observarsi, wawancara, dan kuesioner. Pelaksanaan pengkajian dilakukan di Desa Pematang Sidamanik Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun,  pemilihan lokasi penelitian secara sengaja dengan alasan tertentu. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling sebanyak 38 responden dari kelompok tani kopi. sumber data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat persepsi petani dalam budidaya kopi oraganik menggunakan  skala likert dengan ketentuan total nilai yang diperoleh dibagi nilai maksimum dikali 100% dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani dalam budidaya kopi menggunakan analisis regresi linier berganda. diketahui hasil pengkajian menunjukan bahwa tingkat persepsi petani dalam budidaya kopi organik sebesar 51 % dengan kategori cukup baik. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani dalam budidaya kopi organik di kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun yaitu variabel peran penyuluh, ketersediaan modal, jumlah tanggungan dan ketersediaan saprodi, sedangkan secara simultan variabel umur, pendidikan formal, pendapatan, pengalaman, luas lahan, peran penyuluh, ketersediaan modal, jumlah tanggungan, ketersediaan saprodi, dan prospek pasar berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani dalam budidaya kopi organik di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. 

 

2022-05-27 01:05:58 admin@polbangtanmedan.ac.id
Motivasi Petani Dalam Menggunakan Bibit Unggul Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas
2 years ago
Pohan, Azhar Riadi (Medan, 2019)

AZHAR RIADI POHAN, Nirm. 01.4.3.15.0340. Motivasi Petani dalam menggunakan bibit unggul tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas, dari bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode proportional random sampling. Motivasi dianalisis dengan menggunakan kuesioner dengan kriteria penilaian dalam upaya untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi ekonomi dan motivasi sosiologis petani dalam menggunakan bibit unggul tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas dan hubungan antara faktor-faktor motivasi dengan motivasi ekonomi dan motivasi sosiologis petani dalam menggunakan bibit unggul tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat motivasi ekonomi dalam menggunakan bibit unggul tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 84,2%. Sedangkan motivasi sosiologis petani dalam menggunakan bibit unggul tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas juga termasuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 83,5%. Hubungan antara faktor-faktor motivasi petani dengan motivasi ekonomi dan motivasi sosiologis petani dalam menggunakan bibit unggul tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas adalah : ada hubungan yang sangat signifikan antara pendapatan, luas lahan, pendapatan dalam  dengan motivasi ekonomi petani dalam menggunakan bibit unggul . Serta adanya hubungan yang sangat signifikan antara pendapatan dalam menggunakan bibit unggul dengan motivasi sosiologis petani dan hubungan yang signifikan antara ketersediaan sarana dan prasarana dalam menggunakan bibit unggul dengan motivasi sosiologis petani

2022-05-27 01:05:49 admin@polbangtanmedan.ac.id
Perspektif Generasi Muda Terhadap Wirausaha Pertanian Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
2 years ago
Ningsih, Ayu Ratnita (Medan, 2019)

Ayu Ratnita Ningsih, Nirm. 0143150339. Perspektif Generasi Muda Terhadap Wirausaha Pertanian Di Kecamatan Galang. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perspektif, faktor-faktor dalam perspektif dan hubungan antara faktor-faktor perspektif dengan tingkat perspektif generasi muda terhadap wirausaha pertanian. Metode pada pengkajian ini adalah deskriptif kuantitatif dan dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta studi dokumen untuk memperkaya informasi. Sampel ditentukan secara Purposive Sampling sebanyak 44 orang pemuda berusia 19-39 tahun dan berdomisili di Kecamatan Galang. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Hasil pengkajian menunjukkan perspektif generasi muda terhadap wirausaha pertanian berada dalam kategori tinggi 64,5%. Berarti semakin tinggi perspektif, semakin positif perspektif generasi muda terhadap wirausaha pertanian. Hasil tingkat faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, luas lahan, pendapatan, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, image pertanian, status sosial, dan aksesibilitas dalam perspektif generasi muda berada pada kategori tinggi. Secara parsial variabel usia (X1), pendidikan (X3), luas lahan (X4), pendapatan (X5), lingkungan keluarga (X6), lingkungan masyarakat (X7), status sosial (X9), dan aksesibilitas (X10) berhubungan signifikan dan variabel  jenis kelamin (X2) dan image pertanian (X8) tidak berhubungan signifikan. 

 

 

2022-05-27 01:05:32 admin@polbangtanmedan.ac.id
Penerapan Budidaya Kakao (Theobroma Cacao L) Yang Baik Oleh Petani Di Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
2 years ago
SINAGA, ARIADI LIBRA (Medan, 2019)

Ariadi Libra Sinaga, Nirm 01.4.3.15.0338, Penerapan Budidaya Kakao (Theobroma cacao L) yang Baik oleh Petani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Tingkat penerapan budidaya kakao yang baik oleh petani, Mengetahui Tingkat faktor internal dan eksternal petani dalam penerapan budidaya kakao yang baik dan Hubungan faktor internal dan eksternal petani terhadap budidaya kakao yang baik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang pada bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Metode pengumpulan data yaitu metode observasi dan wawancara menggunakan kusioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, sementara metode analisis data menggunakan skala likert dan korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tingkat Penerapan petani dalam budidaya kakao yang baik di Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru dalam kategori kurang menerapkan yaitu 37,5%, sementara hasil korelasi rank spearman Hubungan faktor internal dan eksternal petani terhadap budidaya kakao yang baik dengan menggunakan besarnya nilai thitung dan tTabel . Hasil menunjukkan adanya hubungan antara Luas lahan, Ketersediaan Sarana produksi dan Jaminan pasar terhadap Tingkat penerapan petani, dan ada hubungan yang signifikan antara Luas lahan, Ketersediaan Sarana produksi, Ketersediaan Modal dan Jaminan Pasar terhadap tingkat penerapan petani. 

 

2022-05-27 01:05:40 admin@polbangtanmedan.ac.id
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Petani Mengatasi Penyakit Layu Fusarium Pada Bawang Merah Di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara
2 years ago
Nasution, Mhd Amar Patli (Medan, 2018)

Mhd. Amar Patli Nasution, NIRM. 0113140403. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Petani Mengatasi Penyakit Layu Fusarium Pada Bawang Merah Di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah di Kacamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Metode pengkajian ini adalah deskriptif kuantitatif dilakukan dengan observasi, wawancara menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Pelaksanaan pengkajian di Kabupaten Batu Bara pada bulan Maret sampai dengan Mei 2018. Sampel ditentukan dengan teknik Purposive Proportional Random Sampling Sebanyak 33 responden dari petani yang mempunyai komoditi bawang merah dan sudah bisa mengakses teknologi informasi. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah adalah Skala Likert dengan ketentuan total nilai yang diperoleh dibagi nilai maksimum dikali 100%. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah digunakan analisi Regresi Linear Berganda. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa besar pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah adalah 54,45% pada kategori Tinggi. Secara simultan variabel pendidikan, fasilitas, kreativitas, pengetahuan, nilai investasi, pengalaman, luas lahan dan peran peyuluh memiliki pengaruh yang signifikan terhadapat pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kemampuan petani mengatasi penyakit layu fusarium pada bawang merah Di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara adalah pengetahuan, pengalaman dan peran penyuluh.

2022-05-25 08:05:51 admin@polbangtanmedan.ac.id